Panel Surya, Melihat Sisi Positif dan Negatif berasal dari Sang Energi Alternatif
Panel Surya, Melihat Sisi Positif dan Negatif berasal dari Sang Energi Alternatif
Energi alternatif menjadi tren terhadap lebih dari satu tahun terakhir, terlebih dalam wacana mengurangi pemakaian energi konvensional yang sebabkan pemanasan global. Energi konvensional juga merupakan energi non-renewable, energi yang bisa habis andaikan cadangannya habis sehingga butuh enegri yang lebih sustainable dan ramah lingkungan, yakni energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang “murah” dan bisa didapatkan dalam kehidupan sehari-hari adalah energi matahari. Energi matahari sendiri udah banyak digunakan secara tradisional dalam mendukung kehidupan, layaknya mengeringkan ikan hasil tangkapan, media dalam proses memanen garam berasal dari air laut, dan lain-lain. Dalam perkembangannya, energi matahari digunakan untuk energi utama dalam panel surya. Panel surya bakal mengonversi energi foton yang dikeluarkan oleh matahari menjadi listrik.
Panel surya udah banyak digunakan dalam skala tempat tinggal tangga sebab biaya yang relatif tidak mahal dan perawatan yang mudah. Panel surya juga bisa dipasang bersama dengan gampang terhadap atap tempat tinggal sehingga bakal membuahkan listrik yang cukup untuk kepentingan tempat tinggal tangga. Di samping efek positif yang dimilik oleh panel surya, alat ini juga punyai efek negatif terhadap lingkungan yang harus diwaspadai Baterai solar cell .
Pertama, bahan-bahan yang digunakan dalam panel surya bakal menjadi sampah andaikan alat selanjutnya mengalami kerusakan. Komponen-komponen dan bahan penyusun alat selanjutnya bakal dibuang dan bisa mencemari lingkungan. Dampak negatif yang ada sebab limbah ini bisa ditanggulangi bersama dengan cara recycle tetapi kecenderungan orang bakal lebih menentukan untuk menyingkirkan barang yang udah rusak daripada mendaur ulang. Bahan-bahan dalam panel surya, layaknya polysilicon andaikan udah dibuang ke lingkungan bakal membuahkan silikon tetraklorida yang bersifat racun. Pembuatan panel surya juga manfaatkan nitrogen tetrafluoride yang merupakan gas tempat tinggal kaca yang beresiko bagi ozon. Kedua, komponen-komponen terhadap panel surya merupakan logam yang harus ditambang, jadi banyak keperluan panel surya, artinya jadi banyak penambangan logam yang harus dilakukan. Kegiatan penambangan ini bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan meskipun bisa diatasi bersama dengan kesibukan reklamasi dan reboisasi pasca-tambang.
Ketiga, pantulan sinar matahari berasal dari panel surya yang beresiko bagi mahluk hidup. Jika ada burung maupun serangga yang terbang di dekat panel surya selanjutnya maka bakal sebabkan kematian. Selain itu, sinar matahari yang seharusnya diteruskan ke dalam tanah tetapi dipantulkan kembali ke udara sehingga lebih banyak sinar matahari yang dipantulkan kembali daripada diserap oleh tanah. Keempat, panel surya bisa mengurangi ketersediaan air tanah maupun air permukaan yang ada. PLTS butuh air untuk pembersihan konsentrator secara rutin, begitu juga bersama dengan pendinginan turbin dan generator sehingga air yang diperlukan untuk pengoprasian dan pemeliharaan panel surya jumlahnya besar.
Pengambilan air tanah yang berlebihan bisa sebabkan kekeringan terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, panel surya yang dibuat dalam skala besar di permukaan tanah juga bisa sebabkan area resapan air berkurang. Dampak-dampak negatif yang ada terhadap panel surya bisa dicari penyelesaiannya sehingga faedah panel surya bisa merasa maksimal. Pelaksanaan recycle terhadap limbah panel surya bisa dimaksimalkan dan diupayakan bagaimana pengelolaannya sehingga efek limbahnya ke lingkungan berkurang.
Komentar
Posting Komentar